Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata anak seusianya. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan nutrisi dan gizi yang cukup selama masa pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Stunting dapat berdampak pada perkembangan fisik dan mental anak, termasuk menurunkan kecerdasan dan produktivitas saat dewasa nanti.

Untuk mencegah stunting, pemberian makanan yang seimbang dan bergizi sangat penting, terutama pada usia 6 bulan hingga 2 tahun. Pada usia tersebut, bayi membutuhkan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak serta organ tubuhnya.

Salah satu makanan yang tepat untuk bayi dalam periode tersebut adalah bubur bayi. Namun, bukan semua jenis bubur bayi dapat memberikan nutrisi yang cukup untuk mencegah stunting. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih dan memberikan bubur bayi untuk mencegah stunting:

1. Pilih bubur bayi yang sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi bayi. Setiap usia memiliki kebutuhan gizi yang berbeda, sehingga penting untuk memilih bubur bayi yang tepat sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi.
2. Pastikan bubur bayi mengandung zat besi dan protein yang cukup. Kedua nutrisi ini sangat penting untuk membantu pertumbuhan sel-sel darah dan organ tubuh bayi, serta menjaga daya tahan tubuhnya.
3. Pilih bubur bayi yang tidak mengandung gula tambahan atau pemanis buatan. Gula tambahan dapat menyebabkan obesitas pada bayi dan meningkatkan risiko terkena diabetes di kemudian hari. Bubur bayi organik dengan bahan bahan organik bisa dipertimbangkan menjadi asupan sehat untuk bayi.
4. Berikan variasi jenis bubur bayi yang berbeda-beda agar bayi mendapatkan nutrisi yang beragam. Kombinasi antara bubur bayi dari bahan karbohidrat, protein, dan sayuran atau buah-buahan sangat baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
   
   

Selain memberikan bubur bayi yang tepat, terdapat beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada bayi, antara lain:

1. Memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam periode tersebut.
2. Memperkenalkan makanan pendamping ASI secara bertahap setelah bayi berusia 6 bulan ( mpasi ). Makanan pendamping ASI haruslah seimbang dan bergizi, serta diberikan secara bertahap dan tidak terlalu banyak dalam satu waktu.
3. Memperhatikan kebersihan dan kualitas makanan yang diberikan pada bayi. Makanan harus diolah dan disajikan dengan baik agar tidak terkontaminasi oleh bakteri atau virus.
4. Memberikan stimulasi dan perhatian